AS Roma

AS Roma

Sabtu, 29 Oktober 2011

Roma Belum Bisa Juara

Luis Enrique: Roma Belum Bisa Juara

Pelatih Roma itu menilai timnya belum memiliki kualitas yang cukup untuk bisa juara saat ini.


Luis Enrique - Roma (Getty Images)
Getty Images
Luis Enrique masih belum puas dengan performa Roma sejauh ini. Bahkan menurutnya, Roma belum layak bersaing untuk bisa memerebutkan gelar juara Serie A Italia musim ini.

"Roma, sampai saat ini, belum bisa memenangi gelar," tandas Enrique yang dikutip Football Italia.

"Kami masih dalam tahap renovasi dan alhasil, kami belum menjadi tim kuat. Tapi, saya tak tahu bagaimana nanti setelah tiga atau empat bulan."


"Mengatakan demikian, saya meyakini kami terus berkembang dengan cepat," paparnya.

Roma memenangi tiga dari empat laga terakhir mereka. Perolehan poin mereka sama dengan Napoli dan Milan, dan tertinggal empat poin dari Udinese yang mengisi capolista.


http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/25/2727415/luis-enrique-roma-belum-bisa-juara 

Roma Incar Ferdinand Teves

AS Roma Incar Rio Ferdinand & Carlos Tevez?

Roma bisa saja membuat kejutan dengan berusaha memboyong Tevez dan Ferdinand.


Rio Ferdinand, Manchester United
Getty Images
Di musim ini Roma sudah mendatangkan cukup banyak pemain dan juga mempunyai pelatih baru, Luis Enrique, yang sebelumnya menangani Barcelona B.

Sayangnya performa mereka belum kunjung meyakinkan dan kurang konsisten. Roma untuk sementara menempati peringkat ketujuh klasemen Serie A Italia.

Situasi itu membuat pemilik klub yang berasal dari Amerika Serikat diyakini akan menyetujui permintaan Enrique untuk mendatangkan beberapa pemain lagi pada Januari mendatang.

Menurut berita dari Daily Mail, Roma akan membuat keputusan mengejutkan dengan berusaha mendatangkan Ferdinand dari Manchester United dan Tevez dari Manchester City dengan status pinjaman.

Namun kalau tawaran itu memang benar akan terjadi, bisa saja menjadi bahan pertimbangan bagi Ferdinand yang punya hubungan baik dengan salah satu petinggi Roma, Franco Baldini.

Apalagi pemain berusia 33 tahun tersebut terancam tergusur dari tim utama setelah kedatangan Chris Smaliing dan Phil Jones. Ferdinand juga tampil buruk dan dikritik Sir Alex Ferguson saat United dipermalukan City 6-1 pada akhir pekan lalu.

Sementara Tevez kemungkinan besar akan meninggalkan City karena hubungannya yang memburuk dengan klub dan pelatih Roberto Mancini. Namun masalah gaji yang sangat tinggi sepertinya akan menjadi penghalang Tevez untuk berlabuh di Roma.

Jumat, 28 Oktober 2011

Bojan Krkic Bahagia Di Roma


Bojan Krkic Merasa Lebih Bahagia Di Roma

Striker Roma ini memberikan sanjungannya kepada Daniele De Rossi dan pelatih Luis Enrique.

Bojan Krkic - Roma (Getty Images)
Getty Images
Striker Bojan Krkic mengaku saat ini dirinya merasa lebih bahagia dengan kehidupan barunya di AS Roma.

Mantan striker Barcelona ini telah menunjukkan tajinya meski mengawali penampilannya di Serie A Italia ini secara perlahan.

"[Daniele] De Rossi? Dia sudah memiliki Roma di dalam dirinya, dia adalah seorang sosok yang luar biasa," kata Krkic menyoal rekan satu timnya.


"Lalu Luis Enrique? Dia juga pelatih yang memiliki personalitas yang dahsyat, dia juga sosok yang tulus sehingga membuat saya yakin kalau kami akan bisa berbuat lebih baik lagi bersamanya."

http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/26/2728423/bojan-krkic-merasa-lebih-bahagia-di-roma 

Enrique Tetap Puas Dengan Roma

AS Roma Takluk, Luis Enrique Tetap Puas

Kendati harus menyerah di Luigi Ferraris, Enrique senang karena Roma telah menerapkan gaya permainan sesuai yang diinginkannya.


Luis Enrique - Roma (Getty Images)
Getty Images
Lebih menguasai permainan dalam pertandingan giornata 9 Serie A di Luigi Ferraris (26/10), AS Roma mesti menelan pil pahit akibat kekalahan 2-1 dari tuan rumah Genoa.
Luis Enrique, nakhoda Tim Serigala, merasa hasil tersebut tak adil bagi klubnya. Hanya, ia tetap terpuaskan dengan penampilan impresif yang disuguhkan I Giallorossi.
"Dalam pandangan saya hasil yang tepat seharusnya berupa kemenangan untuk kami," kata pelatih asal Spanyol itu di Football Italia.
"Tetapi, saya senang dengan performa tim karena kami bermain baik. Malam ini tim bermain sesuai yang saya inginkan dan saya harus memuji para pemain."
"Kami harus berkembang pada banyak aspek, tapi inilah Roma versi saya," tegas eks arsitek Barcelona B itu.
Nirpoin dari laga melawan Genoa membuat posisi I Lupi melorot dua tingkat ke posisi delapan classificazione. Di partai berikut, Sabtu (29/10), Roma bakal menerima lawatan juara bertahan AC Milan di Olimpico.


http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/27/2729967/as-roma-takluk-luis-enrique-tetap-puas 

Masih Kandidat Juara

Adriano Galliani: Roma Masih Kandidat Juara

Performa kurang meyakinkan tak membuat Roma kehilangan status sebagai salah satu kandidat juara Serie A Italia musim ini.


Osvaldo (R), De Rossi (R), Pjanic (R) - Lazio-Roma - Serie A (Getty Images)
Getty Images
Roma memang tidak terlalu meyakinkan di awal musim ini. Karena performa yang masih angin-anginan, posisi di klasemen juga masih tertahan.

Sejauh ini, Roma berada di peringkat delapan dengan perolehan angka yang tidak bisa dibanggakan, 11 angka dari delapan laga, tertinggal lima poin dari Juventus.

Namun begitu, bukan berarti Roma tidak masuk sebagai kandidat peraih scudetto musim ini. Bagi Adriano Galliani, Giallorossi masih memiliki kans yang sama besarnya dengan Milan untuk mendapatkan tropi juara domestik.

Hal itu diungkapkan wakil presiden Milan tersebut jelang duel antara Roma dan Milan di Olimpico akhir pekan ini.

"Laga nanti bakal sulit. Juga merupakan pertandingan di antara kedua tim yang memiliki ambisi scudetto," jelas Galliani yang dilansir Football Italia.

"Persaingan ke tangga juara saat ini kembali terbuka," lanjutnya.

Milan saat ini berada di peringkat empat bersama dengan Napoli, tertinggal dua angka dari Juventus yang menjadi capolista.


http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/27/2730846/adriano-galliani-roma-masih-kandidat-juara 

Roma Bisa Lebih Baik


Fernando Gago: AS Roma Akan Lebih Baik

Gelandang pinjaman dari Real Madrid ini menegaskan seiring waktu I Giallorossi pasti akan lebih bagus.

Kucka & Gago - Genoa-Roma - Serie A (Getty Images)
Getty Images
Delapan laga yang telah dimainkan di Serie A 2011/12 mengindikasikan bahwa AS Roma belum menjadi tim yang mampu menjaga kestabilan, setidaknya bila ditinjau dari hasil akhir.

Memetik kemenangan perdana dengan skor 1-0 di gim ketiga melawan Parma, I Lupi kemudian menggebuk Atalanta 3-1. Permainan tim besutan Luis Enrique kontra La Dea banyak dipuji media Italia.

Namun, pada laga selanjutnya Roma justru takluk 2-1 dari Lazio di derby della Capitale. Bangkit dengan mengalahkan Palermo pada Minggu (23/10), hanya berselang tiga hari kemudian Tim Serigala kembali menyerah, 2-1 dari Genoa, Rabu (26/10) malam waktu setempat.

Itu kekalahan ketiga Roma di Serie A musim ini setelah sebelumnya dibungkam Cagliari di gim pembuka, dan Lazio.

Walaupun begitu, hasil negatif di Stadion Luigi Ferraris itu ternyata tak mengurangi keyakinan Fernando Gago. Gelandang pinjaman dari Real Madrid ini menegaskan seiring waktu I Giallorossi pasti akan lebih bagus.

"Dalam beberapa pekan ke depan, kita akan melihat Roma yang lebih baik. Proyek klub ini ambisius dan membutuhkan kesabaran," ucap Gago kepada Sky Sport Italia.

Sementara itu, gelandang Argentina ini juga mengungkapkan bahwa ia tak merasa kesulitan beradaptasi dengan iklim sepakbola di Negeri Spageti.

"Sepakbola itu sama, baik itu di Spanyol, Italia, atau Inggris, kecepatan eksekusinya sama," terang pemain 25 tahun itu.

Kamis, 20 Oktober 2011

Franco Baldini GM baru Roma


Franco Baldini Mulai Bertugas Pekan Depan

Franco Baldini menjadi general manager AS Roma setelah laga melawan Palermo akhir pekan nanti.


Franco Baldini - Real Madrid
Franco Baldini dipastikan mulai memegang jabatan sebagai general manager AS Roma mulai pekan depan.

Baldini diharapkan sudah tiba di Roma pekan ini, tetapi direktur olahraga Walter Sabatini menyatakan asisten manajer Fabio Capello di timnas Inggris itu baru akan bergabung setelah pertandingan melawan Palermo akhir pekan ini.

"Dia akan bergabung setelah kekalahan derby yang menyakitkan, tetapi keadaan akan berubah," ujar Sabatini kepada Roma Channel.

Penunjukan Baldini menyisakan perdebatan sendiri bagi publik Roma karena perseteruannya dengan Francesco Totti. Namun, Sabatini meyakinkan kehadiran Baldini akan memperbaiki penampilan Roma saat ini.

"Kekalahan saat derby memberi kami banyak pelajaran. Sekarang kami punya sejumlah pertandingan dan kami harus kembali ke jalur yang tepat," pungkasnya.



http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/18/2715901/franco-baldini-mulai-bertugas-pekan-depan

Tanggapan De Rossi


Daniele De Rossi Sebut Keputusan Paolo Tagliavento Keliru

Wasit yang memimpin derby Roma adalah yang terbaik di Italia, tetapi...


Daniele De Rossi - Italy (Getty Images)
Getty Images
Gelandang AS Roma Daniele De Rossi menilai wasit Paolo Tagliavento melakukan kesalahan krusial pada laga derby roma yang dimenangkan Lazio dengan skor tipis 2-1, Senin (17/10) dinihari WIB.

Giallorossi sempat unggul 1-0 hingga masa jeda pertandingan namun sesaat setelah babak kedua bergulir, Simon Kjaer menerima kartu merah setelah berduel dengan Cristian Brocchi.
Keputusan wasit mengusir bek tangguh Denmark itu membuka kesempatan bagi Lazio memutar situasi dan benar saja pada akhirnya Biancoceleste yang meninggalkan lapangan dengan membawa pulang tiga angka penuh berkat gol penentu Miroslav Klose di injury-time.

"[Paolo] Tagliavento adalah wasit terbaik di Italia. Tetapi dia gagal memberikan keputusan terbaik. Setelah kecolongan, saya tidak mau berbicara lagi," kata De Rossi di La Gazzetta dello Sport.

Roma menempati peringkat 12 klasemen sementara, tertinggal empat poin dari Juventus yang memimpim Serie A. 
 
http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/18/2716166/daniele-de-rossi-sebut-keputusan-paolo-tagliavento-keliru 

Tekat Simon Kjaer

Simon Kjaer Berambisi Menangi Derby Berikut

Bek I Lupi ini merasa bersalah pada Romanisti, dan berniat mengobati kekecewaan mereka dengan menaklukkan Lazio di derby selanjutnya.

Bek AS Roma yang menjadi pesakitan timnya kala takluk 2-1 dari Lazio di derby della Capitale hari Minggu lalu, Simon Kjaer, berambisi mengobati kekecewaan fans dengan mengantar I Lupi menang di derby selanjutnya. Pada laga di Olimpico itu, Roma memimpin lebih dulu lewat gol cepat Pablo Osvaldo. Situasi lantas berubah di paruh kedua. Di tengah tekanan gencar Lazio, Kjaer menjatuhkan Cristian Brocchi di kotak terlarang.
Selain penalti yang sukses dieksekusi Hernanes, bek asal Denmark itu juga menerima kartu merah langsung karena pelanggaran tersebut.
Kekurangan jumlah pemain, Tim Serigala semakin kewalahan menghadapi gelombang serangan Gli Aquilotti sehingga kebobolan gol penentu Miroslab Klose pada menit terakhir.
"Saya rasa wasit bisa menyatakan itu sebagai pelanggaran. Memang itu bukan pelanggaran keras, tapi saya menjulurkan tangan saya dan Brocchi dengan pintar bergerak ke kanan begitu ia merasakan kontak pada tangan kirinya," ungkap Kjaer kepada Sky Sport Italia.
"Setelah melihat insiden itu, sang ofisial memberikan penalti dan mengeluarkan kartu merah yang secara efektif mengakhiri pertandingan."
"Itu momen yang buruk buat saya dan saya melalui dua hari yang sangat berat setelahnya. Untunglah, keluarga saya membantu saya melewati itu."

"Di atas semuanya, saya sangat kesal karena telah mengecewakan fans yang begitu peduli pada gim yang sangat penting ini, tapi kini saya sudah merasa lebih baik. Kami harus menatap ke depan demi mengalahkan Palermo [di laga berikut]," papar eks pemain VfL Wolfsburg ini. "Setelah itu saya akan menetapkan fokus pada derby berikut dan memenangkannya demi seluruh fans Roma."

"Begitu banyak orang yang berusaha mengembalikan keyakinan saya dalam beberapa hari ini. Mereka bilang saya harus melihat ke depan dan tak usah memikirkannya lagi. Mereka membuat saya sadar bahwa itu hanyalah satu pertandingan, meski itu laga yang sangat penting buat semua suporter," tandasnya.

http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/20/2719537/simon-kjaer-berambisi-menangi-derby-berikut

Selasa, 18 Oktober 2011

Roma Kurang Beruntung

Roma Kurang Beruntung'




Getty Images


Dalam tajuk Derby della Capitale, Senin (17/10/2011) dinihari WIB, Roma unggul duluan lewat gol cepat Pablo Osvaldo namun harus kehilangan Simon Kjaer di awal babak kedua akibat menerima kartu merah karena melanggar Christian Brocchi dan mendapat hadiah penalti.

Hernanes melakukan tugasnya dengan sempurna dan sukses membawa Biancoleste menyamakan kedudukan. Ketika laga tampak akan berakhir imbang, Miroslav Klose muncul sebagai mimpi buruk Roma dengan mencetak gol kemenangan Lazio.

Gol telat Lazio membuat Enrique terkejut karena mengira pertandingan akan berakhir imbang. Meski kalah, pelatih asal Spanyol itu senang dengan penampilan anak didiknya.

"Mamma mia, pertandingan yang luar biasa," sahut Enrique seperti dikutip Football Italia. "Memalukan karena kami mengira akan mendapat hasil seri, kami tidak memiliki keberuntungan yang kami butuhkan,"

"Tanpa keraguan kami seharusnya bisa melakukan hal yang lebih baik di babak pertama. Kami mulai dengan penguasaan bola yang sempurna dan laju dari para striker, tapi setelah 15 menit kami tidak bisa menjaga bola seperti biasanya. Ada banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, karena saya ingin pendekatan selama 90 menit."

"Saya senang dengan usaha dari para pemain, meskipun Lazio juga sudah tampil oke. Sayang sekali, kebobolan ketika pertandingan segera berakhir," tutup Enrique.

Dengan hasil ini, Roma turun ke peringkat 12 klasemen sementara dengan delapan angka dari enam pertandingan sementara Lazio naik ke urutan empat dengan nilai 11.

http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/10/17/104724/1745473/71/roma-kurang-beruntung

Enrique Klop Dengan Roma


Enrique Cocok untuk Roma


(Marco Luzzani/Getty Images)
Roma - Malam ini akan terasa panas untuk AS Roma karena mereka akan melakoni Derby della Capitale. Menurut Simone Perrotta, pelatih Luis Enrique cocok untuk memimpin mereka buat "perang saudara" tersebut.

"Saya rasa dia orang yang tepat saat ini. Dia pelatih muda dengan ide-ide kreatif. Tapi kami pun harus memberi dia waktu, karena metode-metodenya memerlukan kesabaran dan para pemain cocok dengan itu," ungkap Perrotta kepada Sky Sport Italia.

"Kami punya awal yang sulit, tapi sekarang segala sesuatunya mulai berjalan ke arah yang tepat," sambungnya.

Di tangan Enrique, Roma kalah dan seri dari Slovan Bratislava sehingga tidak lolos ke babak grup Liga Europa. Di Seri A, mereka memulai musim ini dengan kekalahan 1-2 dari Cagliari, bahkan di kandang sendiri.

Setelah itu pasukan "Serigala" menahan imbang 0-0 Inter Milan, lalu bermain 1-1 melawan Siena. Tapi dalam dalam dua pertandingan berikutnya Francesco Totti dkk selalu memetik kemenanga, masing-masing 1-0 atas Parma dan 3-1 atas Atalanta.

"Semuanya betul-betul baru," sambung Perrotta. Banyak hal telah berubah baik di level staf, direktur, maupun pemain.

"Semuanya sangat menggairahkan. Anda bisa merasakan atmosfer yang baru di sini. Kami sedang mencoba membangun sesuatu yang penting yang bisa membawakan sebuah masa depan yang brilian untuk klub ini. Banyak pemain muda di sini, dan kami ingin berkembang bersama-sama."

Saat ini Roma hanya terpaut tiga angka dari Juventus dan Udinese yang berada di puncak klasemen sementara.

Senin, 17 Oktober 2011

RAPOR PEMAIN

RAPOR PEMAIN AS ROMA
 
 
Maarten Stekelenburg
6.0
Di laga comeback setelah cedera akibat tertendang Lucio pada medio Septmber ini, Stekelenburg sempat melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan kans Klose, tapi ia juga terlihat meragukan dalam beberapa kesempatan dan tak bisa berbuat banyak menghadang dua gol Lazio.
 
José Ángel
6.0
Mengirim satu crossing rendah terukur yang luput dituntaskan Bojan dan Osvaldo, tapi lebih banyak dipaksa bertahan di wilayah sendiri karena tekanan gencar Lazio di paruh kedua.
 
Gabriel Iván Heinze
6.0
Ditempatkan di jantung pertahanan, veteran 33 tahun ini membuat sejumlah intersepsi krusial guna menangkal gelombang serangan Lazio di babak II, tapi ia dan Burdisso lengah pada saat-saat akhir sehingga Klose dapat melesakkan gol penentu kemenangan.
 
Simon Kjaer
Terburuk Pertandingan
4.5
Sebagai pendamping Heinze, Kjaer terlihat kurang kokoh. Ia bahkan sosok yang bertanggung jawab terhadap penalti yang diderita Roma setelah menjatuhkan Brocchi dan mendapat kartu merah karena pelanggaran tersebut. Inilah momen kunci dalam pertandingan.
 
Aleandro Rosi
6.0
Sebelum terpaksa ditarik keluar pada menit ke-38 karena cedera, sang bek kanan cukup sering menebar ancaman dengan overlapping-nya.
 
Simone Perrotta
5.5
Sudah menerima kartu kuning di menit ke-7, tapi setelah itu performanya tak bisa dikategorikan jelek. Sempat mengancam gawang Lazio pada menit kesepuluh lewat tembakan drive. Digantikan Burdisso usai Kjaer dikartu merah.
 
Fernando Gago
5.5
Pemain pinjaman dari Real Madrid kalah dalam daya juang dan kalah cerdik pula dari barisan lini tengah Lazio. Tak banyak membantu menghadapi intensitas tekanan Lazio yang terus meningkat.
Daniele De Rossi
92
89
6.5
Beberapa kali melakukan pemotongan bola yang vital. Tapi sempat membuat Roma dalam bahaya karena dirinya membuat Klose on-side menerima sebuah umpan pada menit ke-71. Beruntung, kans bomber Jerman itu melesat jauh dari sasaran.
 
Miralem Pjanic
6.5
Diposisikan sebagai trequartista, Pjanic tampil impresif di setengah jam awal, termasuk mengirim assist cerdik untuk gol Osvaldo, tapi performanya perlahan-lahan terus merosot.
 
Bojan Krkic
5.5
Sama Pjanic, permainan eks Barcelona ini juga terlihat hidup di awal pertandingan tapi menurun secara signifikan. Beberapa kali luput menyelesaikan umpan-umpan silang rendah.
 
Pablo Osvaldo
6.5
Pemain yang baru melakoni debut timnas Italia ini melesakkan gol keempatnya musim ini dengan penuntasan apik di menit kelima. Terisolasi di babak kedua karena timnya dipaksa bertahan oleh lawan.
 
 
• Pergantian
Nicolas Andres Burdisso
5.5
Dimasukkan untuk menstabilkan pertahanan setelah Kjaer diusir, orang Argentina ini beberapa kali melakukan sapuan dan intersepsi penting, tapi bersalah dengan kelengahannya mengawal Klose di menit-menit akhir.
 
Marco Cassetti
5.5
Mengisi tempat Rosi di bek kanan sesaat jelang turun minum, ofensivitas Cassetti cukup positif bagi Roma, tapi kelemahannya dari segi defensif juga sering dieksploitasi pemain Lazio, khususnya Hernanes. Cassetti bahkan menerima kartu kuning di menit ke-78 karena melanggar pemain Brasil itu.
 
David Pizarro
Tidak Tersedia
Menggantikan tempat Gago yang tampil jelek di menit ke-74. Dua menit kemudian mendapat kans lewat sepakan bebas,tapi eksekusinya melambung tinggi di atas mistar.

http://www.goal.com/id-ID/match/63912/lazio-vs-as-roma/player-ratings

Starting Eleven Derby Della Capitale

Pemain yang diturunkan saat menjalani Derby Della Capitale

Maarten Stekelenburg, Jose Angel, Gabriel Heinze, Simon Kjaer, Aleandro Rosi, Simone Perotta, Fernando Gago, Danielle De Rossi, Miralem Pjanic, Pablo Osvaldo, Bojan Krkic

Kalah Memalukan


Luis Enrique: Kekalahan Memalukan!

Luis Enrique menyesalkan Giallorossi tidak mampu mempertahankan kemenangan namun dia mengakui skuad Biancocelesti tidak pernah terlihat menyerah.


Luis Enrique - Roma (Getty Images)
Getty Images
Pelatih AS Roma Luis Enrique tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajah kecewa menyaksikan skuad besutannya dikalahkan Lazio 2-1 pada laga lanjutan Serie A Italia, Senin (17/10) dinihari WIB.

Sepakan maut Miroslav Klose saat injury-time memastikan AS Roma terjerembab setelah sebelumnya Hernanes mengubur keunggulan AS Roma melalui Pablo Osvaldo di awal pertandingan.

Luis Enrique menyesalkan skuad Giallorossi tidak mampu mempertahankan kemenangan namun dia mengakui jika skuad Biancocelesti tidak pernah terlihat menyerah.

"Akhir pertandingan yang begitu dramatis," kata Enrique pada Sky Sport Italia. "Jika melihat gol yang tercipta, cukup memalukan kami harus kalah dengan cara seperti ini."

"Saat kami mulai berpikir pertandingan akan berakhir imbang, mereka mencetak gol kemenangan. Kami seharusnya bisa tampil lebih baik di babak pertama. Roma mampu memulai pertandingan dengan baik, tetapi setelah unggul, penampilan kami malah menurun."

"Sebaliknya, setelah tertinggal Lazio berani mengambil risiko hingga menimbulkan banyak masalah. Kami harus melakukan banyak koreksi setelah ini."

Pelatih asal Spanyol itu lalu menjelaskan pemilihan Simon Kjaer sebagai pengganti Nicolas Burdiso karena pada akhirnya pemain asal Denmark itu harus keluar lapangan lebih cepat.

"Burdisso baru saja tiba dari perjalanan panjang dengan Argentina," lanjut Enrique. "Memang mudah membuat analisa setelah pertandingan, tetapi saya harus mengambil keputusan sebelum laga digelar."

Berkat kekalahan ini, Roma harus puas menempati peringkat 12 klasemen Serie A sementara Lazio melejit ke peringkat empat dengan 11 poin.

Evaluasi Derby Della Capitale

Dalam pertandingan yang berlangsung Senin dini hari 17 Oktober 2011 , Derby yang bertajuk Derby sekota atau biasa disebut Derby Della Capitale , AS Roma kalah atas Lazio. Derby berlangsung sangat sengit dan alot. Terbukti wasit mengeluarkan 5 kartu kuning dan 1 kartu merah.

Pada menit ke-4 Pablo Osvaldo membuka kemenangan lewat gol nya yang terlepas jebakan offside pemain Lazio, 0-1 untuk keunggulan AS Roma bertahan hingga jeda istirahat pertama. Tetapi Roma sudah mengantongi 3 kartu kuning.

Pada babak kedua, Lazio seperti mendapat suntikan semangat dari pelatih Edi Reja. Lazio tampil beringas. Umpan terobosan yang ditujukan kepada Brocchi di kotak penalti mampu digagalkan oleh pemain Roma Simon Kjaer, namun wasit menunjuk titik putih dan menghadiahi kartu merah untuk Kjaer karena dianggap telah melanggar Brocchi. Penalti untuk Lazio. Hernanes mengambil tendangan tersebut dan gol, 1-1 hasil di papan skor.

Setelah skor 1-1 dan Roma bermain dengan 10 pemain, Lazio tampil trengginas mengurung pertahanan Roma. Hingga pada menit 92 injury time, Miroslav Klose lolos dari jebakan offside dan menceploskan bola ke gawang Stekelenburg. Dan kedudukan menjadi 2-1 untuk keunggulan Lazio. Wasit meniup peluit tanda pertandingan telah berakhir.

Sudah jatuh tertimpa tangga untuk AS Roma, kalah dan kehilangan Simon Kjaer karena dikartu merah. Saya sebagai Romanisti Sejati Seumur Hidup merasa tidak puas dan dirugikan oleh kepemimpinan wasit yang memimpin. Saya melihat pertandingan dari awal hingga akhir menilai ada 9 tindakan wasit yang sangat mencolok lebih "membela" Lazio. Tapi apa mau dikata , Roma sudah kalah dan turun peringkat.

Tapi saya sebagai pribadi menganggap Roma tampil baik malam itu namun sayang kurang beruntung karena bola itu bundar, segalanya bisa terjadi. Saya tetap bangga dengan AS Roma. Saya senang dengan komposisi pemain AS Roma 2011/2012. Giornata masih panjang dan jalan menuju Scudetto masih terbuka lebar. Saya yakin Enrique dan Para Serigala Kota Roma mampu memberikan yang terbaik bagi para pendukungnya di seluruh dunia.

Bravo AS ROMA !!! Numero Uno !! Glory Glory
by : Adit Serigala Roma

Enrique Tidak Kecewa

Luis Enrique Tak Khawatir Kalah Dari Lazio

Enrique tidak merasa posisinya terancam meskipun timnya nanti mengalami kekalahan dari Lazio.

Luis Enrique - Roma (Getty Images)
Getty Images
AS Roma dan Lazio akan saling berhadaan, Minggu (16/10) dalam lanjutan pertandingan Serie A Italia.  Ini akan menjadi pengalaman pertama Enrique dalam derby kota Roma.

Posisi mantan pelatih Barcelona B itu diyakini sedang dalam tekanan karena start buruk yang dialami Roma pada awal musim ini. Namun Enrique tetap bersikap tenang dan meyakini posisinya tetap aman.

"Ini jelas bukan pertandingan biasa dan sangat istimewa, tapi saya tidak khawatir apakah kami akan mengalami kekalahan atau meraih kemenangan. Saya hanya akan mencoba melakukan yang terbaik bagi tim ini di tiap pertandingan," ujarnya dalam konperensi pers sebelum pertandingan.

"Saya tidak memikirkan masa depan saya, saya juga tidak memikirkan apakah kalau tim saya kalah dalam derby nanti maka saya akan dipecat. Saya sudah sering mengatakan kalau pihak klub sangat mendukung saya dan saya tak pernah meragukan mereka."

"Lazio adalah tim yang kuat dan mereka tampl bagus di awal musim. Mereka punya penyerang bagus seperti Miroslav Klose, tapi saya sudah mempelajari permainan mereka dan berusaha untuk meredamnya."


http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/16/2713366/luis-enrique-tak-khawatir-kalah-dari-lazio 

Kepemimpinan Wasit Tidak Adil


De Rossi: Kami Dirampok Wasit

Daniele De Rossi kecewa dengan kepemimpinan wasit/Getty Images
Daniele De Rossi kecewa dengan kepemimpinan wasit/Getty Images
ROMA – Kapten AS Roma Daniele De Rossi benar-benar meradang dengan keputusan waasit Paolo Tagliavento yang mengartumerah rekannya Simon Kjaer dan menghukum Il Lupi dengan penalti.
 
“(Paolo) Tagliavento adalah wasit terbaik di Italia tapi setelah apa yang terjadi, ini jelas bukan keputusan yang tepat,” kata De Rossi di Goal, Senin (17/10/2011).
 
Bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-50, Roma akhirnya menyerah 1-2 dari Lazio dalam Derby Della Capitale, Senin (17/10/2011) dinihari tadi. Gol kemenangan Lazio dicetak Miroslav Klose di menit ke-93 dari injury time selama lima menit.
 
Padahal, di babak pertama Roma yang turun dengan formasi 4-3-1-2 tampil impresif dan sempat unggul 1-0 lewat gol cepat striker yang baru dipanggil Azzurri, Pablo Osvaldo. Namun, segalanya berubah di babak kedua. Dan De Rossi menilai kemenangan timnya telah dirampok wasit.
 
“Setelah pencurian ini, saya tak mau bicara,” cetus De Rossi.
 
Roma kini bertengger di peringkat 12 klasemen sementara dengan delapan poin. Tertinggal empat poin dari capollista Juventus.


http://bola.okezone.com/read/2011/10/17/47/516593/de-rossi-kami-dirampok-wasit 

Kekalahan Derby Della Capitale


Gol Telat Klose Paksa Roma Gigit Jari

 
Foto: Miroslav Klose mencetak gol kemenangan 2-1 Lazio atas AS Roma/Daylife
Foto: Miroslav Klose mencetak gol kemenangan 2-1 Lazio atas AS Roma/Daylife
ROMA - Miroslav Klose mencuri perhatian di laga big match bertajuk Derby della Capitale antara Lazio kontra AS Roma. Gol telatnya di masa injury time memaksa Roma yang sempat unggul di babak pertama, menyerah 2-1.

Roma membuka laga di Olimpico, Senin (17/10/2011) dini hari WIB, dengan gemilang. Baru lima menit laga berjalan, anak-anak asuh Luis Enrique sukses membongkar pertahanan Biancoceleste. Miralem Pjanic menjadi aktor dibalik gol yang dicetak Osvaldo. Gelandang yang baru diboyong dari Olympique Lyon melepaskan umpan lambung cantik yang melewati empat pemain belakang Lazio. Osvaldo yang lolos dari jebakan offside pun tanpa kesulitan membobol gawang Federico Marchetti. 1-0 untuk Roma.

Selayaknya laga derby antar tim sekota, duel Roma kontra Lazio juga langsung berlangsung ketat sejak awal. Belum sepuluh menit laga berjalan, wasit sudah mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Roma. Osvaldo mendapat kartu kuning karena membuka kaos saat merayakan gol. Sementara di menit ke-9, giliran Simone Perotta yang mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras.

Setelah sempat tertekan di 10 menit pertama, Lazio akhirnya bisa menciptakan peluang pertamanya di menit ke-12. Djibril Cisse beraksi di sisi lapangan dan melepaskan umpan ke arah Hernanes yang langsung meneruskannya ke arah Miroslav Klose. Striker internasional Jerman ini menyambutnya dengan sepakan yang sayangnya masih menyamping.

Masuk menit 17, Perotta gagal mempertahankan bola di lapangan tengah sehingga direbut Christian Brocchi yang langsung meneruskannya kepada Hernanes yang langsung melepaskan tembakan, tapi sayang juga masih belum menemui sasaran. Menit ke-24, Hernanes kembali punya peluang. Kali ini sepakan kerasnya tidak mampu dijangkau Maarten Stekelenburg. Namun, bola masih enggan masuk ke dalam gawang (hanya menyamping).

Roma yang bermain cukup efektif kembali mendapat peluang di menit ke-40. Osvaldo memberikan umpan manis kepada Bojan. Namun, striker yang diboyong dari Barcelona itu gagal mengkonversinya menjadi gol. Skor 1-0 untuk Roma bertahan hingga jeda.

Masuk interval kedua, Lazio coba mengambil inisiatif serangan. Hasilnya pun langsung terlihat saat laga baru memasuki menit kelima (50’). Wasit menunjuk titik putih menyusul pelanggaran Simon Kjaer yang menjatuhkan Brocchi di kotak terlarang.

Tak hanya memberikan hukuman penalti, wasit Paolo Tagliavento juga mengganjar bek asal Denmark dengan kartu merah langsung. Hernanes yang maju sebagai algojo sukses melengkapi derita I Giallorossi, setelah eksekusinya sukses mengecoh Stekelenburg. Lazio berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Unggul jumlah pemain, membuat Lazio kian semangat melancarkan serangan. Sementara Roma tetap tampil ngotot. Alhasil, permainan keras pun kembali terjadi. Gelandang Lazio, Alvaro Gonzales menerima tekel keras dari Jose Angel dan harus mendapat perawatan hingga dua kali, sebelum akhirnya harus digantikan karena mengalami cedera kaki serius.

Di menit ke-71, Lazio kembali mendapat peluang. Kali ini giliran Klose yang memanfaatkan umpan lambung Hernanes. Sayang, Klose gagal mengkonversi peluang tersebut menjadi gol setelah sepakannya melambung, padahal dia tidak berada dalam tekanan pemain lawan saat melepaskan sepakan.

Tekanan demi tekanan terus dilancarkan para pemain Lazio. Di menit ke-84, Djibril Cisse nyaris membuat Laziale -sebutan fans Lazio- bersorak. Sayang, eksekusi mantan striker Liverpool hanya menerpa tiang gawang. Satu menit kemudian, Cisse kembali mengancam, namun kali ini sepakannya masih bisa diblok Gabriel Heinze.

Petaka buat Roma terjadi di masa injury time (90+3). Klose memastikan Lazio meraih tiga angka setelah sepakannya dari jarak dekat tidak mampu dibendung Stekelenburg. Lazio pun berhasil bangkit dari ketertinggalan 0-1 untuk kemudian menang 2-1. Gol pertama di laga derby kali ini pastinya tidak akan dilupakan Klose.

Dengan hasil ini, Lazio pun sukses merangkak naik ke posisi empat klasemen sementara dengan raihan 11 poin, atau hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen sementara Juventus. Sementara Roma, kekalahan ini membuat mereka turun ke urutan 12 dengan hanya mengemas delapan poin.

Susunan Pemain:

Lazio (4-3-1-2):
Marchetti; Konko, Dias, Biava, Radu/Lulic(46’); A.Gonzalez/Mauri(60’), Ledesma, Brocchi/Matuzalem(75’); Hernanes; Klose, Cisse.

Roma (4-3-1-2): Stekelenburg; Rosi/Casetti(38’), Heinze, Kjaer, Jose Angel; De Rossi, Gago, Perrotta/Burdisso(53’), Pjanic; Osvaldo, Bojan/Pizzaro(73’)


http://bola.okezone.com/read/2011/10/17/47/516078/gol-telat-klose-paksa-roma-gigit-jari 

Totti De Rossi Bertahan

Francesco Totti: Daniele De Rossi Ingin Bertahan

Legenda Roma itu yakin rekannya di lini tengah bakal tetap bertahan di Olimpico.


Francesco Totti ikut bersuara mengenai spekulasi masa depan Daniele De Rossi di Roma. Secara personal, Totti ingin De Rossi bertahan di Olimpico.

"Saya sudah berbicara dengan De Rossi. Sudah menjadi niatnya untuk bisa bertahan di sini sepanjang hidupnya," ujar Totti yang dilansir Sky Italia.

Masa depan De Rossi di Roma masih diperdebatkan. Belum ada kesepakatan kontrak dengan pihak klub sejauh ini, meski kontraknya bakal berakhir di akhir musim.
Totti mengaku tak bisa membahas masalah tersebut karena tidak termasuk dalam ranah yang boleh dibahas pemain lain.

"Saya tak bisa secara spesifik membahas masalah ini karena ini adalah masalah pribadi. Saya hanya berharap kesepakatan bisa dicapai secepat mungkin," paparnya.

Mengenai masa depannya sendiri, Totti berharap bisa mengakhiri karir di Roma di usia 40 tahun.

"Saya ingin bermain sampai 40 tahun. Saya ingin menikmati masa saya. Jika nanti saya tak bisa melihat saya sudah tak mampu, saya akan menyerah," tandas Totti.

FRANCESCO TOTTI LEBIHI ROBERTO BAGGIO

 TOTTI LEWATI REKOR ROBERTO BAGGIO
F: Selebrasi Francesco Totti (daylife)
 
F: Selebrasi Francesco Totti (daylife)
ROMA – Rekor bagus ditorehkan Francesco Totti saat AS Roma bermain 2-2 melawan Fiorentina, akhir pekan lalu. Totti mencetak gol ke-200 sepanjang kariernya di Serie A. Totti menjadi pemain keenam yang bisa menembus angka 200.
 
Totti menggenapi golnya menjadi 200, dengan menjaringkan dua gol ke gawang Fiorentina. Pertama melalui tendangan 12 pas, lalu gol kedua dihasilkannya usai memaksimalkan umpan John Arne Riise.
 
Dua gol juga diciptakan kapten Giallorossi ini kala mengalahkan Lazio pada laga derby Della Capitale. Ini adalah pencapaian tertinggi Totti dalam menghabiskan karier bersama Roma.
 
"Salah satu gol terbaik saya ciptakan saat melawan Lazio. Mencapai angka 200 adalah prestasi hebat buat saya dan kebanggaan besar mencapainya bersama seragam Roma ini," jelas Totti seperti dilansir Italian Football, Senin (21/3/2011).
 
"Saya memang bangga, tapi saya tidak ingin berhenti di angka tersebut. Saya masih ingin melakukan yang terbaik untuk klub ini," lanjut Totti.
 
Totti terpaut empat gol di belakang Roberto Baggio yang berada di posisi kelima. Selanjutnya ada mantan striker AC Milan asal Swedia Gunnar Nordahl, yang mencetak 225 gol, Giuseppe Meazza juga 225 gol, lalu Silvio Piola 274 gol dan 216 gol dari Jose Altafini.

http://bola.okezone.com/read/2011/03/21/47/437020/47/rekor-gol-ke-200-francesco-totti 

Rabu, 12 Oktober 2011

Squadra Winning Eleven AS Roma . By : Adit Serigala Roma


> Kiper : Maarten Stekelenburg ( 24 )

> Bek : Jose Angel ( 3 )
             Juan ( 4 )
             Nicolas Burdisso ( 29 )
             Simon Kjaer ( 44 )

> Gelandang : Miralem Pjanic ( 15 )
                         Francesco Totti ( 10 )
                         Daniele De Rossi ( 16 )
                      

Striker : Bojan Krkic ( 14 )
               Pablo Osvaldo ( 9 )
               Erik Lamela ( 8 )
Legenda AS Roma Roberto Pruzzo secara eksklusif kepada GOAL.com berharap terjadinya duel sengit di derby Roma. Pruzzo pernah memperkuat Giallorosso selama sepuluh tahun dan tampil di lebih 200 laga bersama mereka dengan posisi striker.

Roma dan Lazio sejauh ini sama-sama meraup delapan poin dan Pruzzo mengatakan status tersebut akan terlihat nyata di Stadio Olimpico.
"Saya memprediksi laga kedua tim akan berjalan sengit. Level keduanya sama," ungkap Pruzzo pada GOAL.com.

"Biancocelesti dari segi fisik tidak diuntungkan. Dari sisi psikologis pun mereka harus keluar dari tekanan karena selalu kalah dari empat laga derby terakhir."

"Tetapi di sisi lain, Roma belum juga bisa menemukan bentuk terbaik. Mereka masih meraba-raba."

"Skuad Luis Enrique harus menerapkan strategi permainan cepat hingga memaksa Lazio bermain di areanya sendiri. Tetapi Roma harus waspada, karena Lazio dihuni sederet pemain penuh pengalaman yang tahu persis kapan harus memanfaatkan kelengahan lawan."

Terbuka kemungkinan pelatih Il Lupi harus menjalani laga derby tanpa kehadiran Francesco Totti. Sang kapten masih berjuang memulihkan kondisi dari cedera paha.

Pruzzo menilai skenario absennya Totti dipastikan akan memaksa kedua pelatih dan pemain dari kedua tim mencari sudut pandang lain menjelang pertandingan.

"Hilangnya Totti akan berpengaruh pada kekuatan Roma. Selama ini keberadaannya sangat penting," imbuh Pruzzo.

"Ketika Roma mengalami kebuntuan, jalan keluar selalu dihadirkan Totti. Sulit mencari sosok yang bisa menggantikan perannya."



http://www.goal.com

Senin, 10 Oktober 2011

MILAN – Mantan pelatih timnas Italia, Cesare Maldini mempertanyakan pelatih Italia saat ini, Cesare Prandelli kenapa dia lebih memilih Pablo Osvaldo dibandingkan Alessandro Matri.

“Prandelli sudah seharusnya ditanya alasannya kenapa lebih memilih memanggil Osvaldo bukan Matri,” kata Cesare seperti dilansir Football Italia, Kamis (6/10/11).

Osvaldo untuk pertama kalinya dipanggil ke skuad Italia guna menghadapi Serbia dan Irlandia Utara dalam dua partai terakhir kualifikasi Euro 2012 setelah Mario Balotelli serta Giampaolo Pazzini mengalami cedera. Sekalipun Osvaldo lahir di Argentina, pemain bernama lengkap Pablo Daniel Osvaldo ini mempunyai keturunan Italia dari ayahnya dan dia telah bermain bagi Italia sejak U-21.

“Saya pikir dia memanggil eks striker Espanyol ini karena situasi darurat. Saya bertanya kepada diri sendiri bagaimana penyerang seperti Osvaldo, yang baru bermain beberapa kali bagi Roma dan hanya sedikit pengalaman di Bologna dan Fiorentina bisa begitu mudah mengenakan kostum timnas?” tanyanya.

Penyerang berusia 25 tahun ini ditransfer AS Roma senilai 17,5 juta Euro dari Espanyol setelah tampil impresif bagi Espanyol musim lalu, 13 gol dari 24 pertandingan, dan sejauh ini sudah mencetak tiga gol bagi AS Roma.

Cesare membandingkan pemanggilan Osvaldo ini dengan gelandang Inter kelahiran Brasil, Thiago Motta yang juga beberapa kali memperkuat Azzurri. Motta sudah mempunyai lima caps Italia sejak dipanggil Prandelli untuk pertama kali pada Februari 2011 lalu saat melawan Jerman.

“Dalam kasus ini, sikap Prandelli mengenai pemain asing memang cukup jelas seperti saat dia juga memanggil Thiago Motta,” ucapnya.
ROMAAttacante AS Roma Bojan Krkic mengaku tidak diberi kesempatan lebih untuk membuktikan kapasitasnya bersama Barcelona. Meski demikian, Bojan sama sekali tidak mengkritik keputusan Pep Guardiola.

Menembus skuad Barca senior sejak 2004, Bojan disebut-sebut sebagai bintang masa depan Azulgrana. Di musim pertamanya, Bojan memang memiliki banyak kesempatan tampil dan membukukan 10 gol dari 31 laga.

Namun, memasuki musim berikutnya Bojan harus puas sebagai pemain pengganti. Posisinya di tim inti kian tergerus sejak kehadiran Pedro Rodriguez di musim 2008. Bojan pun terus diisukan bakal terbuang menyusul keputusan Guardiola yang jarang menurunkannya sebagai starter.

Meski beberapa kali membantah akan meninggalkan Camp Nou, Bojan akhirnya berlabuh di Roma pada bursa transfer musim panas lalu dengan mahar 12 juta euro. Kepada media Spanyol Bojan mengaku seharusnya dia mendapat kesempatan lebih untuk membuktikan kepiawaiannya bersama El Barca.

“Sesuatu yang luar biasa bermain untuk Barcelona, tapi selama bulan terakir di sana saya tidak mendapat banyak kesempatan bermain dan untuk seorang pemain hal ini sangat penting,” beber Bojan kepada Sport, Senin (10/10/2011).

“Saya tidak bermaksud melawan Guardiola, dia pelatih terhebat. Tapi, sangat jelas saya tidak bahagia musim lalu karena tak mendapat kesempatan yang layak,” imbuh pemain 21 tahun ini.

Bojan baru mencetak gol pertamanya bersama I Giallorossi ketika membekuk Atalanta 3-1, 1 Oktober silam.

Minggu, 09 Oktober 2011

Adf.ly

http://adf.ly/37v0B

Bojan Krkic Incar Gol Derby Della Capitale

Setelah mencetak gol perdana untuk AS Roma, Bojan Krkic tidak mau berhenti menjaringkan bola ke gawang lawan dan kini incarannya dalah Derby della Capitale.

Bojan sempat beberapa pekan tidak dimainkan oleh pelatih Luis Enrique dan ketika ditampilkan sebagai pemain inti menghadapi Atalanta, striker muda Spanyol itu menjawab kepercayaan dengan sebuah gol yang melengkapi kemenangan Roma 3-1.



"Kami bekerja keras setiap hari untuk meningkatkan taktik dan pergerakan, lalu kami lihat hasilnya," ujar Bojan kepada Rai Sport.

"Banyak tim yang bersaing memperebutkan scudetto musim ini, jadi butuh waktu menentukan mana tim yang pantas difavoritkan dengan situasi seperti ini."

"Kami tidak harus memikirkan gelar juara. Tim kami harus fokus hanya pada satu pertandingan sekali waktu, tanpa terlalu banyak membebankan tanggung jawab ke bahu masing-masing."

Terakhir, Bojan melontarkan janjinya.

"Derby akan menjadi laga yang sengit dan sulit. Tentu saja, saya ingin Roma memenangi derby berkat gol dari saya," pungkasnya.





Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2011/10/09/2702517/bojan-krkic-incar-gol-derby